Andrew lahir pada tahun 1983 dengan nama lengkap Andrew Kusnadi.
Andrew kuliah S1 jurusan IT di University of Sydney. Ia hanya dibekali biaya kuliah 1 semester pertama oleh orang tuanya. Selebihnya, Andrew mesti bekerja banting tulang dengan tiga pekerjaan untuk membayar uang kuliah dan biaya hidup sebagai perantau.
Selama kuliah, Andrew bekerja sejak jam 6 pagi menjadi loper koran, lalu kerja di supermarket, kemudian berjualan di kampus. Akhirnya, malamnya kerja di Supermarket Kosenya ketiga sampai menjelang Andrew menguluh. Namun, Andrew menjadikan hal itu sebagai pelajaran berharga. Ia pun terbiasa bekerja keras dan bisa bertahan dalam keadaan terbenar sekalipun.
Pelajaran yang didapat untuk para student yang mungkin sedang berjuang
untuk never give up and always stay focus, hingga mengutuk tentang keadaan karena pengalaman itu sangat berharga. Sebaliknya Andrew sangat bersyukur untuk pengalaman yang didapat pada saat kerja sambil kuliah.
Masa-masa itu berakhir ketika Andrew lulus kuliah pada 2004. Andrew pun memulai kariernya di sebuah perusahaan IT Stack Energy. Andrew juga mencoba bisnis dengan menjadi taxi operator atau leasing hingga berhasil punya tiga unit taksi.
Andrew kemudian pulang ke Indonesia pada 2012 dan membuat hotel kalimat di Kelapa Gading. Namun, nasib berkata lain karena Andrew suka bertemu dengan orang dan hobby dengan properti, maka Andrew masuk ke dalam team penjualan di Crown Group.
Pada saat itu Crown baru membuka cabang di Indonesia dan Andrew menjadi salah satu team pionner untuk mengajukan dana orang Indonesia untuk berinvestasi di Australia melalui Crown Group. Andrew juga menjadi salah satu the best Sales di Indonesia pada saat itu.
Pada tahun 2017, Andrew menjadi international sales manager untuk Australia. Ia akhirnya memutuskan untuk kembali ke Australia pada tahun 2020, tepat sebelum pandemi Covid-19 melanda. Di Australia, Andrew bekerja sambil terus memikirkan keinginannya untuk berbisnis.
Pada akhirnya Andrew berkenalan dengan Taufik di akhir 2021 dan kemudian memutuskan bah untuk mengembangkan Southeast Point Tour and Transport bersama Taufik.
Konsep Bisnis Southeast Point Group
Taufik membayangkan konsep bisnis SouthEast Point Group hampir 10 tahun yang lalu, ketika itu Taufik cukup beruntung diimbing oleh wirausahawan muda di industri transportasi. Para mentor ini membatu Taufik untuk melihat kondisi pasar dan memanfaatkan peluang ketika mereka muncul.
“Saat saya membantu para wirausahawan ini mengembangkan bisnis mereka, saya dapat melihat bahwa kesuksesan datang seiring berjalannya waktu. Strategi bisnis, kepuasan pelanggan, dukungan mitra, dan keuletan pribadi memainkan peran penting dalam mengembangkan bisnis”, ujar Taufik.
Taufik menjelaskan bahwa SouthEast Point Group sekarang telah berkembang, dengan dukungan dari mitra utama, Andrew Kusnadi. Bisnis ini kini bisa melayani dari group kecil hingga group besar untuk tur dan transportasi di kota-kota besar Australia (misalnya, Sydney, Canberra,
Melbourne, Brisbane, dan Gold Coast). Armada kendaraan bisa disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan dimana untuk menjamin kenyamanan dan kepuasan mereka.
Layanan SouthEast Point Group di industri transportasi mungkin sederhana, tetapi seluruh tim tahu ketika perusahaan melakukan hal-hal sederhana dengan baik, serius, dan senang, akhirnya basis pelanggan semakin tumbuh. Perusahaan memiliki banyak pelanggan tetap karena mereka dapat mempercayai dan pelanggan tetap ini juga akan memberi pelanggan baru (rujukan dari mulut ke mulut).
Motto hidup Taufik adalah disiplin, terus berusaha dan bersyukur, sambil percaya Tuhan yang akan memberikan yang terbaik. Ini telah membimbing Taufik melewati saat-saat baik dan buruk dalam hidup. Oleh karena itu Taufik menyukai tantangan dan peluang. “Saya dapat bertumbuh dengan tantangan yang ada pada saya, dan siap untuk mengambil peluang yang tiba,” tuturnya. [IM]