Kisah sukses Harjo mungkin bisa disebut “agak laen” dibanding pebisnis Indonesia di Australia. Bagaimana tidak, semua perjalanan bisnis Harjo berangkat dari lidahnya yang gagal move on dari masakan kampung halamannya, Medan, Sumatera Utara. Gagal move on ini kemudian Harjo sulap menjadi bisnis makanan yang sukses berkat bekal resep penuh cinta dari Sang Mama.
Semua ini bermula dari Harjo yang dibesarkan oleh Ibu yang berbisnis catering, dan Nenek yang selalu berperan jadi ‘head chef’ di setiap acara kendurian, Harjo kecil terpaksa membantu Nenek dan Ibu di dapur demi uang jajan. Pria berbintang Cancer ini akhirnya menjadi terbiasa dengan dunia dapur.
Menamatkan kuliah di Universitas Sumatera Utara Jurusan Sastra Inggris, Harjo memantapkan hati menjadi guru Bahasa Inggris. Setelah 10 tahun berkecimpung di dunia pendidikan, Ia ingin rehat dari hiruk pikuk profesi guru dan memutuskan jalan-jalan keliling Australia hingga akhirnya muncul kerinduan masakan ibu karena sulitnya menemui masakan Medan saat itu.
Dengan bumbu yang tersedia, Harjo mengeksekusi resep ibunda. Bukan hanya dia yang menikmati tapi juga teman-teman yang tinggal di dekatnya. Dari situ, lewat kekuatan words of mouth, Harjo terdorong untuk berbisnis catering. Ia mewujudkan dan masakan setiap hari. Senin hingga Jumat. Medan Catering semakin meluas sejak tahun 2008 hingga pada tahun 2012 Ia memutuskan untuk membuka restoran, namun kesiapan seluruh materi dan non-materi rupanya dapat terwujud 4 tahun setelahnya.
Sudah Makan Belum?
Medan Ciak dibuka pada tahun 2016 di Surry Hills dengan status “soft cue” selama 3 pekan pertama grand opening. “Antrian (customer) sampai 1 jam lho, Mbak. Bayangin!
Padahal kami baru punya nasi padang, lontong sayur medan, dan mie pangsit medan,” jelasnya penuh kenangan.
Nama “Medan Ciak” dipilih karena kami berasal dari Medan. Kata “Ciak” adalah bahasa Hokkian di mana budaya orang Medan asal ketemu selalu bertanya “Ciak liaw boi?” (sudah makan belum?). Kota Medan yang terkenal sebagai surga kulinernya Indonesia sangat berpengaruh karena sebelumnya restoran Indonesia yang ada di Sydney umumnya adalah masakan bercitarasa Jawa. Sehingga dengan munculnya Medan Ciak memberi rasa / pilihan baru bagi pecinta kuliner Indonesia akan masakan Sumatera.
Selama 2 tahun berproses, Harjo memikirkan cara inovatif untuk memajukan bisnisnya. Dia mengeluarkan menu nasi kapau yang masih terbatas pada tahun 2018. Dan akhirnya berhasil membuka dua restoran di Sussex Street dan Liverpool Street. Nasi Kapau menjadi sangat populer sekarang di Sydney, selain Medan Ciak yang pertama kali perkenalkan tetapi juga otentitas rasa dan cara penyajiannya yang dibungkus daun pisang & kertas dialasi piring kaleng jadul memikat pelanggan